Untuk Isteri akan melewati Proses ini

siang cerah, sudah lama tidak ngeblog karena memang jarang ada bahan yang mau di tulis atau memang lagi malas ngeblog hehe.

saya hanya ingin berbagi pengalaman untuk teman-teman yang baru atau akan menikah.
indah rasanya jika kita membayangkan pernikahan ala negeri dongeng. seperti tidak akan  ada masalah, suami bak pangeran yang baik hati seperti tidak pernah marah, tugas-tugas rumah semua dikerjakan asisten rumah tangga. aah itu hanya hayalan saja! realita nya alhamdulilah kita syukuri saja.

dulu awal menikah saya, semua bayangan negeri dongeng pupus. menyesal sepertinya saya menikah.
tapi ini karena saya tidak memiliki cukup ilmu dan masih beberapa hari menikah.
setelahnya saya banyak belajar dari teman-teman, dari saudara ataupun saya menciptakan sendiri rumus khusus sehingga saya merasa senang.

awal menikah emosi saya cepat naik, dikit-dikit bawaannya mau marah. gak heran jika saat sedang kesal dengan suami apa yang saya pegang bisa bersuara krontang-kranting. ketemu pintu ggeeeederrrr, ketemu mangkok yang gitu deh hahahah. lucu kalo di ingat-ingat. tapi untungnya suami saya bisa menyikapi dengan bijak perilaku saya yang kurang baik ini.

catat: untuk yang baru akan menikah saya menyarankan untuk memilih laki-laki yang dewasa, dewasa dari segi pemikiran sehingga bisa "ngemong" kita saat kita berada di puncak kemarahan ^_^

setelah berjalan waktu saya mulai menata hati, bagaimana membuat pernikahan ini menyenangkan baik saya dan suami. adalah benar jika saat pacaran itu semuanya BOHONG. sifat asli akan keluar ketika kita menikah. saya harus bisa memahami suami.
tahun ke tahun saya terus belajar, belajar senyaman mungkin dengan perasaan. saya ingin menjadi isteri yang sabar, yang gak suka marah-marah ke suami, yang enak aja hatinya pokoknya nyaman. karena kunci dari pernikahan bahagia adalah KENYAMANAN.

masuk tahun kelima pernikahan kami, saya merasa lebih baik. paling tidak kami jarang bertengkar karena kami sudah mulai memahami jika satunya sedang sensitif ada baiknya menjauh sejenak lalu kemudian mengobrol ringan dan melupakan masalah setelah selesai. dan jangan pernah memendam masalah berlarut-larut. (khusus ini saya kadang masih, karena saya termasuk susah ngomong jadi ya dirasa-rasain sendiri)
dan tidak pernah terdengar lagi sorak sorai dari barang-pintu yang saya sentuh. semuanya damai. lagi-lagi saya berterimakasih kepada tuhan atas semua ini, karena saya banyak belajar dari pernikahan. dan saya sudah banyak menemukan jawaban dari setiap masalah saya. terimakasih tuhan sudah memberikan saya banyak support dari orang-orang terdekat. dan jangan lupa banyak-banyaklah doa, dan berkumpul dengan orang yang positif.

Catat: jangan takut MENIKAH. karena dengan menikah kita bisa berbagi. karena kita berdua bukan lagi satu. jadi Menikahlah.


Komentar

Postingan populer dari blog ini

REVIEW BEDAK PADAT ORIFLAME PURE COLOUR

Si kecil kaya manfaat Optimal White Seeing is believing eye cream

Prioritas Waktu Tanpa "Gadget"